Peranakan Nonya lahir dari hasil perkawinan antara kuliner Cina dengan Melayu. Panduan bahan dapur Cina dengan bumbu dan rempah lokal yang eksotik menciptakan citarasa baru yang khas dan sophisticated.
Nama Singapura sudah sangat biasa terdengar di kuping warga Indonesia. Negara tetangga yang maju lebih cepat menawarkan berbagai pengalaman menarik, salah satunya adalah pengalaman wisata kuliner.
Singapura yang juga terkenal sebagai salah satu dari lima negara dengan pelabuhan tersibuk di dunia ini, memiliki penduduk dari beragam ras, yaitu Cina, Melayu, India, keturunan Asia lainnya, dan juga ras Kaukasia. Sehingga tak heran jika dalam kehidupan sehari-hari perpaduan ras tersebut memengaruhi berbagai lini.
Saat berada di Singapura, cobalah cicipi menu-menu peranakan atau yang dikenal dengan sebutan Nonya. Kata Nonya (juga dieja Nyonya) adalah sebutan atau istilah penghormatan dan kasih sayang bagi perempuan dari status sosial tertentu.
Makanan Peranakan atau Nonya banyak menggunakan cabai, belacan, dan santan sebagai bahan baku penting dalam masakannya. Hidangan ini memadukan bahan-bahan baku makanan dengan teknik memasak di wajan khas Tionghoa dengan bumbu-bumbu yang digunakan oleh masyarakat Melayu dan Indonesia untuk menciptakan hidangan yang memiliki rasa tajam, aromatik, dan pedas.
Apa saja menu masakan peranakan itu? Banyak ragamnya! Bacang atau Bakchang adalah salah satunya. Bacang adalah nasi atau ketan yang diisi daging (ayam/sapi/babi) dan dibungkus dengan daun pandan hutan (lebih lebar dari daun pandan biasanya dan tidak wangi), kemudian dikukus. Otak-otak adalah salah satu yang mudah ditemukan di Singapura. Mirip dengan yang ada di Indonesia, hanya saja yang satu ini bisa dimakan begitu saja tanpa bumbu, karena adonannya sudah dibumbui dengan cabai, sereh, dan bawang putih, juga ditambahkan santan.
Untuk makanan yang agak ‘berat ‘ Babi Pongteh (oseng-oseng babi) adalah salah satu pilihannya. Ba Kut Teh bisa jadi makanan pembuka yang kaya akan rempah. Ba Kut Teh sendiri berarti Teh dengan Daging Iga. Masakan ini diyakini telah ada sejak abad ke-19 dan dibawa oleh pekerja dari provinsi Kanton dan Fujian.
Jika Anda penyuka mie, kwetiau, atau bihun, penjaja makanan peranakan di Singapura menawarkan berbagai menu dengan bahan dasar tadi. Cobalah Laksa Singapore, Char Kway Teow, Wanton Mee, dan Hokkien Prawn Mee. Sebagai penyegar, Teh Tarik adalah pilihan yang tepat. Minuman populer ini dapat disajikan dalam berbagai bentuk: panas, dingin, dengan atau tanpa susu, dengan atau tanpa gula,