Mungkin Nara tidak seterkenal Tokyo, namun Nara memiliki sejarah panjang yang tak terlupakan. Bekas ibu kota pertama Jepang (710 -784) ini kerap ramai dikunjungi oleh para wisatawan khusunya bagi mereka yang ingin mengetahui sejarah dan akar kebudayaan Jepang.
Prefektur Nara terletak di pusat Honshu di dalam kepulauan Jepang, "kota kuno" yang dikelilingi banyak alam dan gunungan.Dikatakan ada "Yama Taikoku" yang dirajai oleh Himiko, kaisar wanita yang hadir di sekitar abad ke-2 atau ke-3, dan wilayah ini menarik karena banyak misterius untuk meneliti sejarah Jepangnya zaman dulu. Di Nara terdapat peninggalan kerajaan Heijo-kyo dan Asuka-kyo yang berjaya sebagai ujung timur bagi "Jalur Sutra" yang menghubungkan Eropa dan Asia pada sekitar abad ke-7 atau ke-8. Hal ini bisa diketahui dari karya seni seperti buku atau lukisan, kuil atau patung Budha yang dicatat sebagai harta negara, bahwa pernah terjadi revolusi yang besar demi agama dan budaya di wilayah ini.
Nara berada sekitar 30 menit dengan kereta listrik dari setasiun Kyoto, atau 1 jam dari bandara Kansai dengan menggunakan mobil atau bus, itulah sebabnya sangat mudah untuk mencapai kota ini. Apa yang dapat Ada lakukan di Nara? Berukut jawabannya:
Todai-ji
Di Nara park, terdapat sebuah bangunan besar yang terbuat dari kayu, bernama Todai-ji. Bangunan ini adalah rumah bagi Daibutsu atau patung Buddha terbesar se-Jepang. Daibutsu-den atau aula yang menyimpan patung Buddha ini merupakan bangunan kayu terbesar dunia, juga telah masuk ke dalam daftar World Heritage oleh UNESCO.
Di halaman depan, Anda akan disambut oleh Nandaimon yang megah dengan dua patung besar sebagai penjaganya. Nandaimon adalah pintu gerbang menuju museum Tondaiji. Museum ini baru dibangun pada tahun 2011 lalu. Jalan setapak di hadapan Anda akan membawa Anda ke loket tiket, nah di sini Anda harus membayar sekitar ¥500.
Sebagaimana layaknya berada di kuil, Anda pasti akan diminta untuk cuci tangan dan berkumur di choyuza. Setelah itu melewati halaman luas sebelum masuk Daibutsu-den. Begitu masuk pintu Daibutsu-den, Anda akan melihat sebuah patung setinggi 15 meter. Tak hanya patung Buddha, kita juga menjumpai berbagai patung berukuran besar, seperti avalokiteshvara dan dewa-dewi lainnya.
feeding deers with shinka senbei
Nara Park
Taman ini masuk dalam daftar situs warisan dunia oleh Unesco, dengan luas enam ratus enam puluh hektar dan dihuni oleh kurang lebih seribu dua ratus ekor rusa. Ribuan rusa tersebut dilepas bebas di alam terbuka dan bisa berinteraksi dengan orang yang lalu lalang. Dan pengunjung tidak dipungut biaya untuk menikmati kebersamaan dengan rusa. Namun jika Anda ingin memberi makan para rusa tersebut, Anda dipersilahkan untuk membeli shinka senbei atau biskuit khusus rusa seharga ¥150.
5 levels pagoda
at Eastern Golden Hall
Kofuku- ji
Sebuah kuil yang mempunyai dua pagoda yang cantik, masing-masing dengan tiga dan lima tingkat. Pagoda dengan lima tingkat ini bersaing dengan pagoda Toji di Kyoto sebagai pagoda tertinggi di Jepang. Walaupun pengunjung tidak diperkenankan untuk naik ke pagoda, Anda dapat menikmati keindahan ruangan bernuansa keemasan di dalam kompleks kuil ini yaitu, Eastern Golden Hall.
Nara National Museum
Museum yang baru saja dibangun pada 1870 ini merupakan salah satu museum dengan koleksi seni Buddha terbaik di dunia, serta patung-patung seni antik peninggalan jaman Nara dan Edo. Petugas museum di sini juga sangat berpengetahuan dan dapat berbahasa Inggris, sehingga sangat membantu menjelaskan koleksi dan sejarah yang ada.
Isui-en Garden dan Yoshikien Garden
Dua taman yang letaknya saling bersebelahan ini merupakan contoh dari seni taman klasik Jepang. Terdapat berbagai macam tema taman di keduanya. Jika Anda sedang mencari inspirasi membuat taman atau sekedar memanjakan rasa dan mata, taman ini sangatlah tepat untuk dikunjungi. Pada jaman Nara, taman-taman ini dipakai oleh para bangsawan untuk menjamu tamu dengan upacara minum teh.