OLEH-OLEH DARI AMBON MANISE

Maluku memiliki berbagai makanan yang akan membuat lidah Anda menari. Asam, manis, asin, semua tersedia untuk dinikmati di tempat atau dijadikan oleh-oleh.
Negeri Maluku terkenal sebagai provinsi tertua di Indonesia. Maluku terdiri dari kepulauan dengan tanah yang subur dan kaya akan hasil alam seperti cengkeh, pala, dan fuli (isi buah pala). Perjalanan sejarah yang panjang, membuat provinsi ini tidak hanya kaya akan hasil alam, tetapi juga kaya akan budaya. Sedikitnya ada empat ras yang memengaruhi budaya di Maluku, Belanda, Portugis, Spanyol, Inggris, dan Arab. Hal ini dikarenakan Maluku dikuasai oleh bangsa asing selama 2300 tahun.

Tak heran jika akhirnya keturanan-keturan berbagai ras ini menciptakan budaya yang beragam, khususnya dalam bidang kuliner. Bagi pecinta kuliner, Maluku memiliki berbagai makanan yang akan membuat lidah Anda menari. Apa sajakah panganan tersebut sehingga patut dijadikan oleh-oleh, atau paling tidak dicoba saat berada di sana?


Papeda & Kuah Ikan

Pada dasarnya papeda adalah makanan pokok masyarakat Maluku. Bahan dasar papeda adalah tepung sagu yang dihasilkan dari batang pohon sagu yang sudah cukup umur untuk ditebang. Bentuknya terlihat seperti lem, tidak ada rasa alias hambar, dinikmati dengan Ikan kuah kuning. Pertama kuah ikan dituangkan ke piring sebagai dasar, kemudian papeda digulung dengan gatagata (seperti sumpit), dan diletakkan di piring yang sudah diberi kuah tadi. Bagi pemula atau yang belum pernah makan papeda, sebaiknya papeda dipotong-potong dulu dengan sendok di dalam piring tadi, baru kemudian diseruput bersama kuah ikan.



Rujak Natsepa

Pantai natsepa berpasir putih nan halus bagai tepung selalu ramai dikunjungi oleh penduduk sekitar ataupun wisatawan. Memasuki area wisata Pantai Natsepa, berjajar warung-warung jajan yang menawarkan rujak segar. Satu porsi rujak seharga Rp10.000. Yang membuat beda rujak di Natsepa ini dengan rujak dari pulau Jawa adalah jenis gula merah dan buah tomi-tomi adalah rahasianya. Gula merah yang digunakan adalah gula aren asli yang warnanya sangat gelap, sedangkan buah tomi-tomi berwarna merah, berasa asam, dan hanya ditemukan di Pulau Ambon.


Jus Gandaria
Jangan bayangkan buah gandaria yang kecil-kecil dan asam. Buah gandaria di Ambon berukuran besar dan manis. Saat musimnya berbuah, Gandaria dibuat jus, disajikan dingin tanpa tambahan gula, dan rasanya sangat nikmat. Karena hanya setahun sekali berbuah, makanya banyak restoran yang menjadikan sebagai ‘frozen fruit’ sehingga tetap bisa menjualnya meski sedang tidak musim.

Kohu-Kohu

Ini adalah jenis lauk seperti urap di tanah Jawa. Isinya kacang panjang, taoge, terung (semua direbus), dicampur kelapa parut, dan teri basah yang sudah dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, cabai, dan jeruk nipis. Dinikmati bersama kasbi (singkong rebus).


Roti Kering Kenari

Roti ini mirip dengan bagelen di Bandung, hanya saja bentuknya yang seperti lembaran roti tawar dan di atasnya ditambahkan cacahan kacang kenari dan gula. Roti panggang ini sangat pas untuk dijadikan oleh-oleh karena bisa tahan lama.


Ampas Terigu

Adalah jenis roti yang diproduksi secara rumahan. Kebiasan di rumah-rumah orang Ambon pada sore hari (biasanya jam 16.00), mereka minum teh dengan ditemani kue-kue yang dibuat sendiri, salah satunya adalah Ampas Terigu. Perbedaan Ampas Terigu dengan roti lainnya adalah di adonannya,yaitu ditambahkan gula merah,  kelapa parut (atau cincang), dan bubuk kayu manis. Saat baru matang, wanginya mengiurkan, sehingga ingin langsung disantap.


Kacang Kenari

Di Maluku terdapat banyak pohon kenari, dan berbuah setiap saat tanpa musim. Kacang ini biasanya dijual kiloan, ada yang sudah dipanggang, ada juga yang masih mentah. Dalam kehidupan sehari-hari, kacang Kenari digunakan sebagai bumbu masak, salah satunya adalah sebagai pengganti kemiri. Contohnya saat membuat Acar Kuning. Kacang Kenari bisa dibeli di pasar, ataupun di toko oleh-oleh khas Maluku.


Ikan Asar Galala

Biasanya ikan Asar yang akan dibawa sebagai oleh-oleh dibeli pada hari yang sama saat akan meninggalkan pulau manise ini. Paling banyak dijual di sepanjang jalan raya Galala (jalan menuju Laha/ bandara udara). Ikan asar adalah ikan tongkol yang dibelah dua kemudian diasap hingga kering dan matang. Ikan Asar ini adalah oleh-oleh yang cocok bagi keluarga di luar Maluku yang telah lama tidak pulang kampung. Kerinduan akan kampung halaman sedikitnya terbayar dengan ikan asar ini.

Photo Credit:
Foto Utama& Rujak Natsepa: Nancy Tenlima
Foto Kacang Kenari: Swan Hempel - Fotolia.com

Foto lainnya: berbagai sumber



Yuktravel ingin mengirimkan notifikasi promo menarik langsung ke perangkat Anda.

Lain kali  
WhatsApp