Berada di Pulau Seram, Maluku Tengah, pantai Ora memiliki daya tarik yang luar biasa. Meski tidak mudah untuk mencapainya, tak sedikit wisatawan yang ingin menjejakkan kaki di pulau ini.
Jika Anda berasal dari Pulau Jawa atau Jakarta, penerbangan terdekat adalah ke Pulau Ambon. Dari ibu kota provinsi inilah nantinya Anda harus menyeberang lagi ke Masohi. Kota Masohi adalah kota yang dibagun pada tahun 1957 dan diresmikan oleh presiden pertama RI. Biasanya, banyak paket perjalanan yang membawa tamunya untuk menikmati santap siang di kota ini sebelum lanjut ke Pulau Ora. Di sini jugalah Anda biasanya disarankan untuk membeli kudapan yang mungkin akan dibutuhkan selama berlibur di Pulau Ora.
Dari kota Masohi, perjalanan dilanjutkan dengan mobil sekitar 3 jam membelah hutan lindung Manusela yang masih asri dan belum terjamah. Dalam perjalanan menuju Pulau Ora ini, Anda akan menjumpai Desa Salamen. Sebuah desa lama yang amat indah. Dari desa Salamen ini kita tinggal menyeberang dengan perahu tingting selama 15 menit menuju Ora Eco Resort, satu satunya resort yang tersedia di pantai Ora. Resort ini menjadi salah satu resort di atas laut yang terbaik di Indonesia, air lautnya jernih dan memiliki panorama taman laut seperti karang-karang serta ikan-ikannya yang menawan.
Meski terdengar cukup panjang perjalananya, namun semuanya akan terbayar saat Anda memasuki perairan Pulau ini. Kecantikan biota laut terlihat dari kapal yang Anda tumpangi. Dasar laut berwarna turquoise akan menghapus semua rasa lelah yang Anda rasakan saat itu. Perairan di Pulau Ora sangatlah dangkal, sehingga cocok bagi Anda yang menyukai snorkeling.
Saat berada di Pulau Ora, jangan hanya menghabiskan waktu di pantai saja, karena masih ada beberapa objek yang patut untuk disambangi. Mengeksplorasi Goa Sawai adalah salah satunya. Perjalanan dari Pantai Ora menuju Desa Sawai sangatlah memesona. Sepanjang jalan Anda akan melihat kecantikan alam berupa tebing dan lembah, yang dikenal dengan nama Taman Nasional Manusela. Di antara terumbu karang yang menyembul keluar dan membentuk tebing itu terdapat celah besar, dan itulah Goa Sawai. Di dalamnya air bening nan dingin dengan dasar berwarna biru membuat hati jatuh cinta pada goa ini. Mumpung berada di desa Sawai, sebaiknya Anda juga mengunjungi ‘kolam renang raksasa’ yang merupakan sumber mata air alami yang didalamnya terdapat batu-batu besar, ikan-ikan berenang bebas di antara koral dan karang yang masih terjaga. Air di kola mini sangat jernih sehingga Anda dapat melihat dasar kolam dengan jelas. Sumber air ini dikenal dengan nama Air Belanda.
Jika Anda telah puas menghabiskan waktu di Pulau Ora, dalam perjalanan kembali ke Masohi, sisakan satu hari untuk mengunjungi Desa Saleman. Di desa ini Anda bisa melakukan trekking Pegunungan Karst yang hijau menjulang sepanjang negeri Saleman.
Seselesainya di sini, jika Anda akan kembali pulang ke kota asal, pastinya akan kembali ke Pulau Ambon. Jika memang masih ada waktu, tak ada salahnya untuk menyambangi beberapa objek wisata di Pulau Ambon.
Dari kota Masohi, perjalanan dilanjutkan dengan mobil sekitar 3 jam membelah hutan lindung Manusela yang masih asri dan belum terjamah. Dalam perjalanan menuju Pulau Ora ini, Anda akan menjumpai Desa Salamen. Sebuah desa lama yang amat indah. Dari desa Salamen ini kita tinggal menyeberang dengan perahu tingting selama 15 menit menuju Ora Eco Resort, satu satunya resort yang tersedia di pantai Ora. Resort ini menjadi salah satu resort di atas laut yang terbaik di Indonesia, air lautnya jernih dan memiliki panorama taman laut seperti karang-karang serta ikan-ikannya yang menawan.
Meski terdengar cukup panjang perjalananya, namun semuanya akan terbayar saat Anda memasuki perairan Pulau ini. Kecantikan biota laut terlihat dari kapal yang Anda tumpangi. Dasar laut berwarna turquoise akan menghapus semua rasa lelah yang Anda rasakan saat itu. Perairan di Pulau Ora sangatlah dangkal, sehingga cocok bagi Anda yang menyukai snorkeling.
Saat berada di Pulau Ora, jangan hanya menghabiskan waktu di pantai saja, karena masih ada beberapa objek yang patut untuk disambangi. Mengeksplorasi Goa Sawai adalah salah satunya. Perjalanan dari Pantai Ora menuju Desa Sawai sangatlah memesona. Sepanjang jalan Anda akan melihat kecantikan alam berupa tebing dan lembah, yang dikenal dengan nama Taman Nasional Manusela. Di antara terumbu karang yang menyembul keluar dan membentuk tebing itu terdapat celah besar, dan itulah Goa Sawai. Di dalamnya air bening nan dingin dengan dasar berwarna biru membuat hati jatuh cinta pada goa ini. Mumpung berada di desa Sawai, sebaiknya Anda juga mengunjungi ‘kolam renang raksasa’ yang merupakan sumber mata air alami yang didalamnya terdapat batu-batu besar, ikan-ikan berenang bebas di antara koral dan karang yang masih terjaga. Air di kola mini sangat jernih sehingga Anda dapat melihat dasar kolam dengan jelas. Sumber air ini dikenal dengan nama Air Belanda.
Jika Anda telah puas menghabiskan waktu di Pulau Ora, dalam perjalanan kembali ke Masohi, sisakan satu hari untuk mengunjungi Desa Saleman. Di desa ini Anda bisa melakukan trekking Pegunungan Karst yang hijau menjulang sepanjang negeri Saleman.
Seselesainya di sini, jika Anda akan kembali pulang ke kota asal, pastinya akan kembali ke Pulau Ambon. Jika memang masih ada waktu, tak ada salahnya untuk menyambangi beberapa objek wisata di Pulau Ambon.
How to Get There
- Dari Ambon (Bandara Pattimura) – Pelabuhan kapal cepat Tulehu, kira-kira menempuh perjalanan 1 atau 2 jam berkendaraan darat.
- Pelabuhan Kapal Cepat Tulehu – Pelabuhan Amahai di Masohi, kira-kira menempuh perjalanan 2 atau 3 jam menggunakan transportasi laut.
- Dilanjutkan perjalanan darat sejauh 83 Km atau sekitar 3 jam menuju Negeri Saleman.
- Dari Saleman menyeberang ke Pulau Ora menggunakan perahu selama 15 menit.
Where to Stay
- Ora Beach Resort. Sunyi karena resort ini berada di Pantai Ora yang hanya bisa dicapai dengan perahu dari Negeri Saleman selama 15 menit. Di sini, Anda bisa menginap di bungalau yang dibangun di atas laut.
- Pondok Wisata Lisar Bahari di Negeri Sawai, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah. Negeri ini bersebelahan dengan Saleman. Bisa ditempuh melalui laut dari Saleman atau dari Jalan Trans Seram.
Sight Seeing
- Pegunungan Karst hijau menjulang sepanjang Negeri Saleman
- Air Belanda
- Gua Lusiala merupakan satu dari 30 gua yang ada di Karst Sawai-Saleman
- Upacara adat Kahua
- Trekking melintasi hutan yang masih lestari di balik Negeri Sawai, menuju Pusat Pendidikan dan Rehabilitasi Satwa di Dusun Masihulan, Sawai, tempat melihat penangkaran Burung Kakaktua Seram, dan Nuri Seram
- Air terjun, pantai pasir putih dan keindahan bawah laut
What to Bring
- Baju Berenang, perlengkapan snorkeling (agar tak perlu sewa alat lagi dan lebih hemat).
- Extended power cable (untuk me-charge semua peralatan gadget Anda, karena 1 kamar standarnya hanya tersedia 1 colokan.)
- Lotion anti nyamuk (hanya untuk berjaga-jaga)
- Jangan lupa untuk bawa kamera bawah air, kamera dengan tele untuk memotret lumba-lumba. Jangan lupa untuk membawa memory card supaya puas menyimpan hasil foto.
- Tabir surya untuk melindungi kulit dari sengatan matahari. Kaca mata hitam dan handuk kecil.
- Sendal atau sepatu yang nyaman.