Sudah puas jalan-jalan di kota Sydney, saatnya kini melipir sedikit ke arah gunung, tepatnya ke Blue Mountain. Sebuah cagar alam yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Area ini dikenal sebagai habitat asli suku Gundungurra, salah satu bagian dari suku Aborigine.
Jika Anda ingin menyambangi Blue Mountain dari kota Sydney, bisa mengendarai mobil, naik kereta, atau ambil paket tour seperti yang saya lakukan. Selain nggak pusing mikir mau naik apa, ada guide-nya jadi tahu deh sejarah panjang lebar hingga keadaan saat ini. Guide-nya sekaligus merangkap driver, merangkap barista juga, cool ya?
The Rock area, Sydney
Berhubung saya (dan rombongan) menginap di area Old Town Sydney, kami dijemput di depan hotel. Mini bus 5 seat (6 sama si supir) siap mengantar kami. Karena posisi hotel di area bersejarah Sydney, jadilah kami diajak muter-muter sebentar di area The Rock, sambil diceritakan sejarah panjang berdirinya kota ini. Melintas di bawah Sydney Bridge, kembali diceritakan tentang jembatan yang menjadi icon kota ini, dan sehari sebelumnya kami telah memanjat jembatan ini, cerita detailnya silahkan klik di sini.
Camping Ground Bennett Ridge
Bennett Ridge
Kira-kira hanya 20 menit muterin area The Rock dan kami lanjut perjalanan melewati jalan raya dan toll, kemudian keluar di Glenbrooke, dan mampir ke Bennett Ridge. Sebenarnya ini adalah camping ground yang tersembunyi di tengah hutan pinus, Eucalyptus, dan pohon-pohon besar lainnya. Menurut guide, jika kami tiba di sini sebelum jam 8 pagi, bisa berjumpa dengan kangguru liar (yang tentunya dilindungi negara). Sebuah area terbuka yang sangat hijauuuuu sejauh mata memandang. Bennett Ridge hanyalah satu dari lima camping ground, empat lainnya adalah Darug, Redgum, Eureka, dan Apple Flat.
Anzac - Australian Traditional Cookies
Kami berhenti di sini selama 30 menit kira-kira. Sang driver 'berubah' menjadi barista dan menyuguhkan kami kopi dan teh hangat lengkap dengan camilannya berupa Anzac Biscuit dan Tamtam. Sekedar info, Anzac biscuit adalah jenis biscuit yang paling popular dan bisa dibilang traditional biscuit of Australia and New Zealand. Rasanya yang manis sangat pas dipadukan dengan teh atau kopi tanpa gula.
Saat berada di Bennett Ridge, saya melihat dua keluarga sedang day picnic, lengkap dengan tendanya, karena di sini pengunjung tak boleh menginap. Meski area ini berada di tengah hutan, hebatnya area perkemahannya tetap bersih, rumputnya tidak tinggi, dan tak ada satu sampahpun di tanah. Di sini sangat dilarang membuang puntng rokok di tanah, karena takut termakan oleh kangguru atau binatang lain yang hidup di sini. Yang lebih hebatnya lagi, masyarakatnya sangat mematuhi aturan!
sungai kecil nan cantik di Bruce Rd.
Jalan kecil yang kami lalui dari dan ke camping ground ini memiliki pemandangan menakjubkan. Bahkan saat melewati Bruce Rd. kami menyeberangi sebuah sungai kecil dengan pemandangan cantik, air tenang berwarna hijau kebiruan plus coklat. Meski sungai tersebut tidak dalam, namun terlihat sungai ini memiliki banyak ‘rahasia’ karena di beberapa titik terdapat tanda-tanda untuk tracker lalui dan tanda lainnya.
Blue Mountain: Flat Rock di kiri, Kings Tableland di kanan (Photo: David Finnegan)
Blue Mountain
Seusai coffee break di Bennett Ridge, kami lanjut perjalanan ke Flat Rock. Inilah tempat pemberhentian yang cool. Sesuai dengan namanya, Flat Rock merupakan sebuah dataran tinggi, bagai sebuah ‘stage’, rata, dan menghadap ke Kings Tableland dan Wentworth Falls. Dataran ini tidak memiliki pembatas, pengaman, atau apapun untuk mencegah orang jatuh ke bawah. Jurang di bawahnya sangat jauh.
Flat Rock Sign Board
penulis berpose di Flat Rock
Saat berpose di ujung batu, saya merasakan deg-degkan, tangan dan kaki dingin. Pemandangan dari sini sungguh menakjubkan. Kecantikan pemandangan di sini tidak hanya untuk selfie, banyak juga calon pengantin yang menjadikan Flat Rock sebagai lokasi Pre-Wed Photo, sehingga tempat ini disebut juga sebagai Wedding Rock.
Cableway, Scenic World
Scenic World & Three Sisters
Usai foto-foto di sini, tur lanjut ke Scenic World. Sebenarnya ini masih bagian dari taman nasional Blue Mountain. Dari sini Anda akan melihat Three Sister, 3 formasi batu yang masing-masing memiliki nama: Meehni, Wimlah, dan Gunnedoo.
Menurut cerita rakyat Aborigin, tiga batu ini adalah tiga saudari yang tinggal di Jamison Valley. Mereka jatuh cinta dengan 3 orang pria dari suku Nepean, namun hukum adat melarang mereka. 3 pria tersebut hendak melawan hukum adat, dan menculik mereka. Sebuah peperangan terjadi, untuk menyelamatkan tiga gadis ini, seorang dukun menyihir mereka menjadi batu. Namun sayang sang dukun terbunuh, dan tak seorangpun yang bisa mengembalikan tiga gadis seperti sediakala.
Three Sisters: Meehni, Wimlah dan Gunnedoo.
Untuk bisa melihat dengan jelas Three Sister rock formation ini, Anda harus turun ke sebuah lembah, di kedalaman 310 meter, dengan menggunakan Scenic Railway dengan tingkat kecuraman 52 derajat. Tak perlu takut, karena incline riding ini sangatlah aman, tak heran Scenic World selalu mendapat penghargaan dari berbagai industri.
Anda akan naik sebuah ‘kereta’ yang dapat memuat 84 penumpang, yang akan membawa Anda sejauh 2,4 KM melalui Jurasic Rainforest, dalam hitungan 5 menit saja. Tempat duduknya sangat nyaman karena Anda bisa menyesuaikan posisi duduk hingga 20 derajat ke belakang. Perjalanan curam ini hanya memakan waktu sebentar dan setibanya di bawah Anda sudah ditunggu oleh lokal guide yang akan menceritakan sejarah Three Sister. Usai mendengarkan cerita dari guide di sana, kami kembali ke atas dengan menggunakan kereta yang sama saat turun, namun sekarang posisinya kebalik, justru menanjak dengan kecuraman yang sama… wewwww…
52 degree incline riding at Scenic World
pemandangan dari dalam kereta Scenic Railway: di sisi kiri nampak Three Sisters
"terminal" Scenic Railway
Di lantai dasar terdapat souvenir shop dan café kecil, namun kami tak sempat mampir di sini, justru kami lanjut ke lantai atas yaitu terminal untuk naik Scenic Cableway. Jalur Cableway ini membentang di ketinggian 545 meter di atas permukaan tanah. Cableway sepanjang 2,4 Km ini akan membawa Anda menyusuri Jamison Valley dari ketinggian. Sejauh mata memandang, Anda akan melihat cantik dan megahnya ciptaan Ilahi, Kings Tableland, Three Sisters, Jamison Valley, dan Wentworth Falls. 1 Unit cableway dapat menampung 84 penumpang dan juga tersedia fasilitas untuk kursiroda. Scenic World buka setiap hari dari jam 9.00 – 17.00. untuk bisa menikmati aktivitas ini, Anda harus merogoh kocek sebesar AUD35/ orang dewasa, dengan harga ini Anda bisa menikmati unlimited rides on the Railway, Skyway, Cableway and Walkway.
Scenic Cableway membelah Jamison Valley
545 meter di atas permukaan tanah
Wentworth Falls dilihat dari Cableway
Leura Village
Puas menikmati sajian pemandangan alam, kini saatnya menikmati sajian dari dapur Solitary Restaurant. Leura adalah sebuah desa yang memesona terletak di wilayah Blue Mountains of New South Wales, Australia. Dengan ‘etalase’ Edwardian dan cottage abad ke-19, Leura bagai berada di dalam sebuah bingkai yang diletakkan di atas dengan latar belakang keajaiban alam yang menakjubkan: lereng pasir, hutan eukaliptus yang lebat, dan medan yang berat.
Kami berhenti di Solitary Restaurant, sebuah resto tua yang berada di pinggi jalan, tepi lembah Jamison. Resto yang bangunannya telah ada sejak 1913 ini dulunya adalah sebuah kios yang melayani para wisatawan yang ingin berenang atau piknik di Leura Baths. Kios ini dulu menjual tea, scones, ice-creams, dan apple pie. Pada masa perang (1942-1948), kios ini juga memiliki fungsi yang penting.
Solitary Restaurant, Leura
romantic spot di halaman depan Solitary Restaurant
Bagi turis yang belum tau sejarah resto ini mungkin akan berpikir, kenapa restoran tua ini ramai sekali ya? Namun sebaliknya bagi yang tau bahwa resto ini masuk dalah daftar warisan sejarah NSW, mereka datang, melihat-lihat, dan meski tidak duduk makan, paling tidak mereka mencoba minum teh atau makan ice cream.
Jadi beruntungnya saya diajak makan siang di sini :). Oh ya, beberapa bahan dasar yang digunakan di resto ini adalah bahan pangan organic yang dihasilkan dari kebun sendiri. Seusai makan, kami kembali berfoto-foto di halaman resto, karena dari teras resto pemandangannya sangat cantik!
pintu masuk Koomurri Aboriginal Center di World Heritage Plaza, Katoomba
Koomurri Aboriginal Center
usai foto-foto kami meneruskan perjalanan, dalam hitungan 15 menit perjalan dengan mobil, tibalah kami di World Heritage Plaza, Katoomba. Kami langsung menuju lantai dasar, dan di sanalah terdapat Koomurri Aboriginal Center.Terbagi atas beberapa area yaitu ruang pamer yang memperlihatkan karya dan produk dari suku Aborigin, entertainment space, sebuah area dengan dekorasi sederhana, disediakan beberapa bangku, dan di sinilah kami disambut dengan tarian oleh beberapa orang Aborigin.
silahkan tulis nama Anda di sini :D
seorang Aborigin meniup alat musik tradisional
Ruangan lainnya hanyalah sebuah dinding yang dipenuhi corat-coret. Di sini Anda boleh menuliskan nama Anda loh. Di sini juga tredapat souvenir shop yang menjual berbagai produk hasil karya suku Aborigin, baik berupa aksesories maupun peralatan rumah tangga. Cukup lelah hari ini! Koomuri adalah poin terakhir, kemudian kami masuk mobil dan kembali ke kota Sydney.